Senin, 07 Juli 2008

Saat Bisnis Sedang memburuk

Saat Bisnis Sedang Memburuk ...
Oleh : Julius Julianto

Setiap orang tahu bahwa sikap positif untuk hidup sukses. Tetapi apa yang harus dilakukan kalau situasi menjadi serba salah? Apa yang harus dilakukan kalau kondisi lingkungan menjadi memburuk?

Saat seperti itu terjadi, orang cenderung membiarkan sikap positifnya hilang. Chris Widener, penulis buku Angel Inside, mengatakan bahwa suatu ketika adalah proses alamiah dan wajar kalau hidup mengalami masa surut. “Tiba-tiba, segala sesuatu yang Anda rencanakan jauh-jauh hari menjadi berantakan. Saat itu orang cenderung berkata bagaimana hal ini bisa terjadi!” kata Chris.

Justru, kata Chris, saat menghadapi masalah berat itulah masanya orang melatih sikap positifnya. “Perubahan kondisi lingkungan kadang mengejutkan dan kita langsung bereaksi. Sayangnya reaksi spontan justru sering membuat kondisi kita semakin melemah,” ujarnya.

Founder and President of Made for Success ini memberikan beberapa saran.

PERTAMA,
kata Chris, ambillah sejenak waktu istirahat. “Ibaratnya, ambillah secangkir kopi dan rilekslah sejenak. Dalam lingkungan yang memburuk, terkadang butuh waktu sejenak untuk mundur dari problem. Jadi ada kesempatan untuk mengambil keputusan yang lebih rasio-nal ketimbang keputusan emosional, spontan, dan sesaat yang bisa merugikan,” imbuhnya.

KEDUA,
orang harus kembali ke fokus tujuan hidupnya semula. Chris mencontohkan situasi para pembalap. Saat mengalami kesulitan, mata mereka tetap tertuju ke depan dan tidak berpindah.

“Meski ada banyak kesempatan untuk mengalihkan pandangan, mata mereka tetap fokus ke depan. Ini membantu para pembalap mengatasi kesulitan,” tukasnya.

“Kalau situasi yang buruk, duduk-lah sejenak dan tuliskan kembali apa yang menjadi tujuan hidup Anda. Berpikirlah bagaimana caranya Anda mencapai tujuan yang diinginkan,” sarannya.

KETIGA, fokus untuk mencari solusi. “Kondisi negatif seperti berteriak meminta perhatian. Kita cenderung memberinya banyak perhatian. Bukannya mencari solusi, waktu kita habis untuk membicarakan masalahnya,” saran yang diberikan Chris bersama Jim Rohn, penulis buku Twelve Pillars.

Jangan biarkan tim Anda, kata Chris, memperbesar masalah. Adakan pertemuan untuk mencari solusinya. Dorong mereka untuk memecahkan masalah. “Ambil waktu untuk mencari solusi, kemudian perhatikan kemajuannya.

KEEMPAT yang disarankannya adalah mencari input positif. “Dengan keadaan yang tidak emosional, Anda bisa mendapatkan teman yang akan membantu. Dengarkan kaset rekaman pembicara motivasi ternama, baca buku-buku yang baik. Apa pun pengaruh eksternal, Anda harus kembali ke jalur positif,” tukasnya

“Salah satu kekuatan internal terbesar adalah kekuatan pikiran. Habiskan waktu untuk membicarakan hal-hal yang baik dalam hidup Anda. Berpikir positif akan membuat Anda bahagia dan tenteram. Biarkan sikap positif berkembang dari dalam,” ujarnya.

“Ingat keadaan tidak akan selamanya memburuk. Di masa datang, lingkungan akan berubah dan Anda akan mendaki puncak kesuksesan. Ini akan memberikan Anda harapan dan rasa lebih baik untuk mendaki pertumbuhan,” imbuhnya. (jj)*


(Majalah Success edisi Juli 2007)

Rabu, 02 Juli 2008

Jadilah Pengusaha, Bukan Pemimpin


Banyak orang ingin mempunyai usaha sendiri. Tapi keinginan itu tak kunjung terlaksana lantaran tak punya ide bisnis. Namun ada pula yang memiliki ide bisnis tapi tak punya keberanian untuk menjalankannya. Inilah tahap awal penentuan sukses usaha.Percaya atau tidak, memulai usaha itu mirip seorang penulis yang hendak menulis artikel. Tantangan terberatnya sama-sama menemukan ide. Langkah selanjutnya bisa mengalir lancar bagai air bah apabila ide itu telah ditemukan. Gimana kalau ide itu menthok? ya, tulisan atau usaha itu tidaka akan pernah terwujud dan tetap menjadi mimpi panjang di awang-awang.Sebenarnya ide bisnis itu bukanlah mahluk yang sudah langka dan amat sulit untuk dicari. Ide itu sebebarnya banyak bergentayangan disekitar dan seputaran kita. Tinggal kejelian kita untuk melihat dan menangkapnya. Akan tetapi inilah masalahnya, tidak banyak diantara kita yang mempunyai kemampuan untuk jeli dan menangkap ide tersebut. Sebenarnya yang diperlukan hanyalah banyaklah mengamati, buka mata lebar-lebar dan jangan ketinggalan telinga juga ikut dibuka untuk mendengar ! Abstrak dan simple memang tapi ini wajib kalau ingin menangkap mahluk yang namanya ide.Ini beberapa langkah - langkah yang bisa anda lakukan untuk menyadari bahwa ide itu bertaburan disekitar kita saja. Tidak jauh - jauh seperti bayangan selama ini. Caranya :Cara pertama; mulailah dengan mengenal diri sendiri. dengan mengenali diri sendiri anda bisa menemukan hobi, kegemaran, kemampuan, jaringan personal, serta potensi diri pribadi yang selama ini terpendam. Cobalah pelajari satu persatu. Olah sedemikian rupa sesuai keinginan anda dengan menyulapnya menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan. Banyak bukti kasus yang bisa menunjukkan bahwa banyak pengusaha yang sukses dengan mengomersialkan dirinya sendiri. Sebagai contoh Tukul Arwana yang begitu sukses mengomersialkan dirinya di tahun2007.Cara kedua; kenali kebutuhan lingkungan terdekat. Ini bisnis yang biasanya sudah jelas pasar dan kosumen. Dengan menyediakan / membuat bisnis yang sesuai kebutuhan lingkungan sekitar, kita tidak akan kesulitan mencari konsumen. Tinggal perang dengan stratef\gi saja. Sebagai contoh bisa anda lihat dengan perjalanan hidup motivator no.1 Indonesia, Andrie Wongso memulai langkahnya sebagai motivator ketika melihat banyak orang gemar membeli kartu-kartu ucapan penyemangat.Cara ketiga; memetik gagasan dari media massa. Media massa merupakan sumber inspirasi ide yang sangat basah. Dengan beragam media massa sekarang ini segala macam informasi tentang sebuah peluang bisa tercipta. Dengan mendengar, membaca, melihat sebuah kejadian dari media massa anda bisa melihat kebutuhan apa yang akan diperlukan dengan dengan adanya kejadian tersebut. Ambil contoh sekarang ini pengguna internet di Indonesia sudah kurang lebih 25 juta orang. Ini berarti anda bisa menciptakan Warung Internet untuk menampung beberapa orang yang belum bisa memiliki akses internet sendiri mengingat biaya berinternet di Indonesia yang masih relative tinggi (ini bila di perhitungkan dari computer sampai dengan jaringannya)Cara keempat; Curilah ide dari Yellow Page. Apa sich yellow page ini? ini biasa kita sebut juga buku telpon. Daftar nomor telpon yang biasa dikeluarkan oleh telkom. Dalam Yellow Page ini bertumpuk ide-ide yang bisa kita curi. Sebagai perumpamaan anda bisa mencetuskan pemikiran 'Usaha Apa yang belum Ada di daerah Anda?' Ini bisa anda perinci dengan surfing sendiri dari buku Yellow Page ini. Cari tahu bisnis apa yang sudah terdaftar di buku ini tapi belum ada di daerah anda. Gampang kan?Cara kelima; belajar dari ide dan kisah sukses orang lain. Caranya banyak-banyaklah bergaul dengan mereka yang punya banyak ide. Dengan bergaul dengan orang yang banyak ide, bagi kita yang kering ide, akan membuka mata kita. Setidaknya kita bisa tertular semangat mereka.Dengan menerapkan lima cara ini maka ide akan tercipta. Namun walaupun ide sudah tercipta, tidak akan berdayaguna apabila belum ditangkap kemudian di dayagunakan dengan arif dan bijaksana.Sukses atau tidak kita memiliki usaha sendiri sangat tergantung dari sejauh mana anda berani untuk menerima tantangan untuk menerima keberhasilan atau kegagalan. Anda tidak akan bisa menolak kegagalan akan tetapi kegagalan adalah sebuah pondasi kuat menuju kesuksesan.

Selasa, 01 Juli 2008

Surya Hanafi


Tentu saja income Louis telah menyalip orang-orang yang bekerja sebagai pegawai atau karyawan yang telah bekerja puluhan tahun bahkan sampai pensiun namun income mereka tidak pernah bisa seperti Louis. Bagaimana dengan Anda??? Cukup dengan 2 Tahun kerja keras di Bisnis Tianshi, menjalankan Program Kerja yang telah kami rancang, setelah itu Anda bisa pensiun dini, menikmati Kebebasan Finansial dan Waktu.Semoga kisah di atas bisa menginspirasi Anda dalam menjalankan Bisnis Tianshi.Salam Sukses Luar Biasa

Louis Tendean


Bila diurutkan dari atas ke bawah, posisi Upline-Downline, Maka yang pertama adalah Agus Trilaksono, Rudi M Noer, Trisulo lalu Louis Tendean. Namun Anehnya Louis memiliki peringkat lebih tinggi dibandingkan para Uplinenya. Ya disinilah salah satu kelebihan bisnis Tianshi, siapa yang bekerja lebih keras akan mendapatkan hasil lebih banyak.Orang yang dijuluki si Anak Ajaib ini, di tahun 2003 telah masuk ke dalam daftar 100 Pemasar Terkaya yang diterbitkan Majalah Warta Bisnis Edisi 18/1/15 Oktober 2003. Dalam daftar pemasar yang ditulis Warta Bisnis, disebutkan bahwa hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun menjalankan bisnis Tianshi, Louis telah memiliki income di atas Rp.500 Juta perbulan, menyalip para Uplinenya dan menyalip Income tertinggi para Leader CNI dan Amway yang telah menjalankan bisnisnya lebih dari 10 Tahun, serta menyalip income tertinggi para Agen Asuransi dan Broker Properti. ( sumber : http://jutawantianshi.blogspot.com/2008/02/kisah-sukses.html )

Ir H. Tri Susilo, MM


Pria dengan berpenampilan tenang ini menyelesaikan kuliah S1-nya di tehnik sipil Universitas Parahyangan, Bandung. Setelah menyelesaikan S1 kemudian memilih meneruskan S2 dari pada melamar pekerjaan sampai detik ini. Sejak masih kuliah, tepatnya tahun 1993 mulai belajar tentang Network Marketing dan memutuskan untuk berkarir di jalur network marketing, karena baginya network marketing telah mengajarkan kesadaran untuk menentukan jalan hidupnya sendiri dan memberi cara untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Multilevel memungkinkan untuk hidup secara ideal, yaitu memiliki kebebasan dalam mengatur waktu dan kebebasan dari persoalan keuangan. Suami dari mojang Bandung bernama Fitri Firawati ini memang merasa bahwa dirinya adalah tipe orang yang lebih memilih menjadi orang bebas daripada bekerja pada orang lain, hingga akhirnya bergabung dalam bisnis Tianshi.Dalam waktu 1 tahun membangun bisnis Tianshi ini, Trisulo mendapatkan bonus BMW yang diterimanya di Jakarta tahun 2002. Trisulo juga sudah membiayai dirinya untuk ikut pergi haji. Keberhasilan ini mau tak mau membuat seluruh familinya yang semula mencemooh, menjadi tercengang kagum. Mereka akhirnya ikut bergabung di Tianshi. Keberhasilan Trisulo membuktikan kepada keluarganya bahwa pilihannya tidak salah. Bahwa jalan yang ditempuhnya juga bisa menjanjikan masa depan yang berkualitas. (sumber : http://jutawantianshi.blogspot.com/2008/02/kisah-sukses.html )

Rudy M Noer


Anak Pertama dari 5 bersaudara ini mempunyai tanggungjawab yang besar sebagai anak sulung. Tinggal di kampung, masuk gang-gang kecil. Berasal dari keluarga sederhana, namun dengan didikan orangtua yang mengajarkan anak-anaknya dengan berlandaskan nilai-nilai keagamaan yang menjadi dasarnya, didukung dengan sejak kecil di komunitas betawi dengan religius yang kuat.Tianshi dipakainya sebagai kendaraan untuk merealisir diarea spiritual, finansial, keluarga dan sosial. Terutama dia suka melihat orang-orang berubah kehidupannya, cara berpikir dan paradigmanya baik kesehatan dan kesejakteraannya.Selain bonus ratusan juta rupiah tiap bulan serta BMW, Yacht, Pesawat dan Villa yang sudah diterimanya, yang terpenting di belajar memahami apa itu impian, karena dulu dia orang yang biasa-biasa saja. Sekarang dia tahu bahwa dalam diri setiap orang punya kemampuan dasyat yang bisa dikembangkan, bagaikan raksasa yang dibangunkan.

Agung Tri laksono


Modalnya saat pertama menjalankan bisnis Tianshi hanya brosur-brosur, buku dan informasi lainnya yang semuanya dalam bahasa cina. Tapi bukan Agus namanya jika ia menyerah hanya karena kendala keil seperti itu. Jatuh bangunnya di berbagai usaha yang pernah dirintisnya sejak ia lulus kuliah dari sebuah perguruan tinggi di Malang, juga telah semakin mematangkan dirinya sebagai lelaki yang tangguh. Ia bahkan pernah berjualan es cendol di pasar tanah abang ketika pertama kali hijrah ke Jakarta setelah usaha yang dirintisnya di Surabaya bangkrut.Agus mulai menjalankan bisnis Tianshi setelah berhasil meyakinkan dirinya sendiri, tentu saja setelah yakinpun perjuangan masih berat. Tapi Agus pantang menyerah.Kini, lelaki berwajah ramah ini tinggal menikmati buah perjuangannya. Ia sudah memiliki beberapa rumah di Jakarta dan Surabaya. Ia juga memiliki sebuah Yacth (kapal pesiar) sebagai hadiah bagi prestasinya di Tianshi. Rencananya, ia ingin mendirikan sebuah sekolahan bermutu vagi anak-anak yang kurang mampu. Mungkin obsesinya ini adalah cerminan dari masa kanak-kanaknya sendiri yang merasakan sulitnya bersekolah sambil mencari uang utuk membiayainya.

Senin, 30 Juni 2008

Uang mengejar Kita

BUKA CABANG BARU, UANG MENGEJAR KITA
Nopember 21, 2007 oleh nutrisisehat

Bukalah cabang-cabang baru untuk meningkatkan OMZET bisnis Anda. Jika saat ini Anda memiliki bisnis yang sedang berkembang bukalah cabang baru. Ini akan meningkatkan omzet dan keuntungan bagi Anda.Dalam buku Financial Revolution karya Tung Desem Waringin, faktor leverage harus diperhatikan oleh setiap orang yang ingin menjadi kaya. Leverage itu adalah faktor ”x”. Faktor ”x” atau ”eks” ini bukan bantuan dukun, kongkalikong, atau warisan orang tua apalagi membunuh para pesaing. Faktor ”x” ini adalah faktor kali.Contohnya, Anda saat ini memiliki usaha dengan margin keuntungan Rp 1.000,00 per produk. Kemudian Anda memiliki target untuk mendapatkan keuntungan 10 juta rupiah per bulan. Maka Anda harus melayani konsumen sebanyak 10 ribu orang atau Anda harus mencapai repeat order sebanyak 10 ribu kali dalam satu bulan. Sanggupkah? Sangat sulit jika Anda melakukannya sendirian. Tentu Anda membutuhkan bantuan orang lain. Teman, produsen, pemodal, karyawan, konsumen, distributor, isteri, dll. Di dunia ini, tak ada kesuksesan tanpa bantuan orang lain. Jadi, perlakukanlah orang lain setulus hati dan sebaik-baiknya.Untuk mencapai target itu salah satu langkah yang bisa ditempuh adalah dengan membuka cabang baru. Cabang-cabang baru inilah yang akan membantu Anda mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dan repeat order yang terus menerus. Maka Anda harus mencari orang lain yang bersedia menjadi distributor Anda.Semakin banyak orang-orang yang menjadi distributor Anda maka semakin banyak juga konsumen yang dilayani. Omzet penjualan dalam jaringan distribusi Anda juga semakin besar jumlahnya. Maka keuntungan yang didapatkan juga semakin besar. Itulah sebabnya kenapa banyak perusahaan yang membuka cabang baru di berbagai tempat.Begitu juga dengan bisnis distribusi dengan metode pemasaran network marketing termasuk Tiens. Seorang distributor harus mengajak orang lain untuk menjadi distributor lagi. Masing-masing orang melayani sejumlah konsumen. Misalnya 10 orang. Jika dalam grup Anda ada 10 orang distributor yang melayani 10 orang konsumen, maka dapat diartikan dalam jaringan Anda ada 100 orang konsumen yang dilayani. Bayangkan jika ke 10 orang distributor Anda juga melakukan hal yang sama, yaitu membuka cabang distributor sebanyak 10 orang yang melayani 10 orang konsumen. Begitu juga seterusnya. Bayangkan, berapa orang konsumen yang Anda layani dalam grup Anda? Berapa omzet penjualan dalam grup Anda?Jadi, sebetulnya network marketing sama saja dengan bisnis lain yang membutuhkan jaringan distributor untuk memperluas pemasaran. Tidak ada yang aneh dalam bisnis network marketing (MLM). Apalagi harus jadi perdebatan yang melelahkan.Bedanya, pembagian keuntungan (profit sharing) dalam bisnis network marketing diberikan secara adil. Adil bukan berarti sama rata atau mendapatkan pembagian yang sama antara distributor yang satu dengan distributor yang lain. Adil adalah kita mendapatkan hak sesuai dengan prestasi dan jerih payah kita. Semakin giat seorang distributor maka semakin besar jumlah pembagian keuntungan dari perusahaan berupa uang, mobil mewah, rumah, dan lain-lain. Sudahkah ini Anda dapatkan ketika menjadi seorang karyawan? Anda bekerja dengan giat dan menggunakan segenap potensi yang Anda miliki, untuk siapa?Bedanya lagi, di bisnis network marketing Anda mendapatkan pendidikan. Anda mendapatkan pendidikan tentang bisnis, manajemen finansial, entrepreneurship, arti penting impian, leadership, presentasi seni berhubungan dengan orang lain, dll. Menurut buku Robert T. Kiyosaki berjudul 8 Rahasia Tersembunyi Dalam Bisnis Pemasaran Jaringan, salah satu rahasia dalam bisnis network marketing adalah pendidikan yang mengubah hidup ke arah lebih baik.Sudahkah ini Anda dapatkan ketika Anda menjadi distributor di bisnis lain? Sudahkah ini juga Anda dapatkan ketika Anda bekerja di sebuah perusahaan? Ketika Anda memutuskan untuk menjadi karyawan, salah satu kunci sukses untuk berkarir, adalah carilah perusahaan yang memberikan pendidikan bagi para karyawannya. Tidak hanya hard skill tapi juga soft skill.Bedanya lagi, dalam bisnis lain seorang distributor harus memiliki toko, gudang, kantor, pemasangan billboard, promosi dan kebutuhan-kebutuhan lain untuk mendukung usahanya. Biaya operasional dan modalnya pun tentu harus besar. Tidak semua orang mampu, bukan? Padahal semua orang punya hak untuk kaya. Termasuk Anda, yang saat ini mungkin saja tidak memiliki kemampuan permodalan yang besar. Anda mengakui memang tidak mampu (tidak punya uang besar), tapi saya yakin Anda pasti punya kemauan besar memiliki usaha distribusi produk.Menjadi distributor dalam bisnis network marketing Tiens tidak membutuhkan modal keuangan yang besar. Anda hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 85.000,00. Setelah itu Anda sudah punya hak untuk menjalankan bisnis distribusi produk dan layanan Tiens. Anda boleh melayani konsumen sebanyak terserah Anda ingin melayaninya. Anda akan mendapatkan keuntungan 15% dari setiap menjual produk ke konsumen. Anda juga boleh mencari cabang baru (distributor baru) sebanyak terserah Anda ingin mengajaknya. Semakin besar jaringan distribusi Anda, semakin besar pembagian keuntungan (bonus penghasilan) yang diberikan Tiens kepada Anda.Dalam diri Anda, Anda sudah memiliki modal lain yang lebih besar dari uang siapa pun. Kemauan Anda! Tekad Anda! Dan kondisi serba kekurangan Anda saat ini! Mulailah dengan keberanian. Perubahan tak akan terjadi sama sekali tanpa keberanian, iya kan?. (Hasbi Nur Anan. www.infosehatsejahtera